A.
Pengertian
COCOMO
COCOMO ( Constructive Cost Model
yaitu algortima model ) adalah estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan
dan diterbitkan oleh Barry Boehm. Cocomo merupakan sebuah model – model untuk memperkirakan
usaha, biaya dan jadwal untuk proyek proyek perangkat lunak. Model estimasi
COCOMO telah digunakan oleh ribuan project manager suatu proyek perangkat
lunak, dan berdasarkan pengalaman dari ratusan proyek sebelumnya.
B. Sejarah
COCOMO
COCOMO
pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. ’s Book rekayasa
ekonomi Perangkat Lunak sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan
jadwal untuk proyek proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63
proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi
Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran
mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari
perakitan untuk PL / I . Proyek-proyek ini didasarkan pada model waterfall
pengembangan perangkat lunak yang merupakan pengembangan software proses lazim
pada tahun 1981.
C.
Jenis-jenis
COCOMO
D.
Jenis-Jenis COCOMO terdiri dari 3 jenis, yaitu :
E.
1. Model COCOMO Dasar
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
a. Proyek
organik (organic mode)
Proyek organik
merupakan proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah
berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
b. Proyek
sedang (semi-detached mode)
Proyek sedang
merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan
tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
c. Proyek
terintegrasi (embedded mode)
Proyek
terintegrasi merupakan proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang
ketat
Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut
ini:
Dimana :
• E : besarnya usaha (orang-bulan)
• D : lama waktu pengerjaan (bulan)
• KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)
• P : jumlah orang yang diperlukan.
2. Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO)
Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat
menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang
dijabarkan dalam kategori dan subkatagori sebagai berikut:
a. Atribut produk (product attributes)
1. Reliabilitas
perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
2. Ukuran basis
data aplikasi (DATA)
3. Kompleksitas
produk (CPLX)
b. Atribut perangkat keras (computer attributes)
1. Waktu eksekusi
program ketika dijalankan (TIME)
2. Memori yang
dipakai (STOR)
3. Kecepatan
mesin virtual (VIRT)
4. Waktu yang
diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
c. Atribut sumber daya manusia (personnel attributes)
1. Kemampuan
analisis (ACAP)
2. Kemampuan
ahli perangkat lunak (PCAP)
3. Pengalaman
membuat aplikasi (AEXP)
4. Pengalaman
penggunaan mesin virtual (VEXP)
5. Pengalaman
dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)
d. Atribut proyek (project attributes)
1. Penggunaan sistem
pemrograman modern(MODP)
2. Penggunaan perangkat
lunak (TOOL)
3. Jadwal pengembangan yang
diperlukan (SCED)
3. Model COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO
model)
Model COCOMO II, pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang
relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur
terbarunya.
Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori
bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual,
nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot
tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang
meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi
Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud
dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di
kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam
database.
Referensi:
http://haryanto.staff.gunadarma.ac.id/ diakses 22/4/2013
http://ndtndt-bagol.blogspot.com/2012/06/cocomo-dan-jenis-jenisnya.html diakses 22/4/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar