AMOEBA (Vrije Universiteit)
Amoeba adalah sistem berbasis
mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi
satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan
di kalangan akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun. Sistem
operasi terdistribusi Amoeba telah dikembangkan dan digunakan sejak 1981. Amoeba
awalnya dirancang dan diimplementasikan di Vrije Universiteit di Amsterdam,
Belanda oleh Prof. Andrew S. Tanenbaum dan dua murid Ph.D. nya Sape Mullender dan Robbert van
Renesse.
KONSEP DAN CARA
KERJA
Pada awalnya Amoeba telah dikembangkan
dengan beberapa ide. Yang petama adalah komputer menjadi lebih murah dengan
akses lebih cepat secara pesat. Dalam satu dekade kita telah mengalami kemajuan
dari awalnya beberapa orang menggunakan kompuer secara bersama-sama hingga
setiap orang dapat memiliki komputer masing-masing,sebagaimana komputer yang
berkembang dan terus menjadi semakin semakin murah hal ini memungkinkan bagi
setiap orang untuk memiliki lebih dari kmputer untuk pemakaian individual. Hal
ini sudah terjadi sampai batas tertentu.
Yang kedua berkaitan dengan luas
penggunaan dan peningkatan performa dari jaringan komputer. Kebutuhan akan
sebuah keseragaman dalam mekanisme komunikasi antar omputer yang keduanya
berada dalam suatu jaringan lokal maupun dalam jaringan yang lebih luas sudah
jelas untuk beberapa aplikasi.
Hal yang sebenarnya dibutuhkan adalah
kemampuan untuk berhubungan dengan hardware yang didistribusikan secara fisik selama
menggunakan logika perangkat lunak terpusat.Amoeba memungkinkan koneksi dari
komputer dengan jumlah yang banyak, pada jaringan lokal dan jaringan yang lebih
luas dengan cara koordinasi yang jelas mudah untuk digunakan dan dimengerti.
Ide mendasar dari Amoeba ini sendiri
adalah untuk memberikan ilusi dari sebuah sistem timesharing tunggal yang
powerfull, ketika faktanya adalah bahwa sistemnya diimplementasikan pada sebuah
koleksi mesin, berpotensi didistribusikan ke beberapa negara. Tujuan desain
utama adalah untuk membangun sebuah sistem terditribusi yang kecil, mudah digunakan,
memiliki prosesor dalam jumlah yang banyak, memiliki derajat toleransi
kesalahan, meiliki performa yang tinggi, termasuk kemungkinan untuk
paralelismen dan yang terutama adalah agar dapay digunakan secara transparan
kepada pengguna.
Yang dimaksudkan dengan trasparan
dapat digambarkan dengan membandingkan dengan sistem operasi jaringan, dimana
setiap mesin mempertahankan identitasnya sendiri. Dengan sebuah sisem operasi
jaringan, masing-masing pengguna log ke dalam bagian mesin tertentu, yaitu
bagian ‘home machine’ mereka. Ketika sebuah program dimulai, hal tersebut
dieksekusi pada home machine, kecuali pengguna memberikan perintah eksplisit
untuk mengeksekuis di tempat lain. Demikian pula dengan berkas-berkas lokal,
kecuali sebuah remote sistem berkas secara explicit dipasang atau berkas-berkas
telah disalin secara eksplisit.Singkatnya, para pengguna sadar bahwa terdapat
beberapa komputer independen, dan harus berhubungan dengan hal tersebut secara
eksplisit.
Sebaliknya,
dalam sebuah sisem terdisribusi yang tansparan, pengguna dapat secara efektif
masuk ke sistem secara keseluruhan, dan bukan ke beberapa mesin tertentu. Saat
sebuah program dijalankan, sistem yang akan memutuskan dimana yang paling baik
untuk menjalankan program tersebut, bukan pengguna yang menentukan. Penggun
bahkan tidak menyadari pilihan ini. Akhirnya, ada sebuah sistem penamaan objek
secara keseluruhan. Berkas-berkas yang berada pada sebuah direktori tunggal
dapat dilokasikan pada mesin yang berbeda bahakan mungkin negara yang berbeda. Tidak
ada konsep transfer berkas, mengunggah atau mengunduh dari server, atau
memasang remote sistem berkas.
ARSITEKTUR AMOEBA
Arsitektur Amoeba terdiri dari empat
komponen seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.

Pertama adalah workstation, Workstation atau komputer personal mengeksekusi proses yang
memerlukan interaksi dari user seperti text editor atau manager berbasis
window. Server khusus memiliki fungsi untuk melakukan tugas yang spesifik.
Server ini mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang khusus dari larikan
disk.Saat iniSuns, IBM
PC/AT clones dan X terminals dapat digunakan sebagai workstation.
Kedua adalah specialized servers, seperti server direktori, server file, server boot, dan
berbagai server lain dengan fungsi khusus. Setiap server didedikasikan untuk
melakukan fungsi yang spesifik. Dalam beberapa kasus, ada beberapa server yang
menyediakan fungsi yang sama.
Ketiga adalah gateway, yang digunakan untuk
menghubungkan sistem Amoeba di lokasi yang berbeda dan dari berbagai negara ke
dalam sistem tunggal yang seragam. Gateway mengisolasi Amoeba dari keanehan
pada protokol yang harus digunakan selama wide-area jaringan.
Keempat adalah
pool processors, pool processors mengambil alih semua proses yang lain. Tiap
unit biasanya terdiri dari processor, local memory dan network connection. Tiap
processor mengerjakan satu buah proses sampai processor yang tidak digunakan
habis. Untuk selanjutnya proses yang lain berada dalam antrian menunggu proses
yang lain selesai.
Inilah keunggulan sistem
operasi terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses
yang mati, maka proses yang dialokasikan harus di restart, tetapi integritas
sistem tidak akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan baik. Desain
sistem ini memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor. Spesifikasi perangkat
keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya adalah :
ª File
server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.
ª
Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse
ª Pool
processor: 4 MB RAM, 3.5” floppy drive
MANAJEMEN BERKAS
Dalam
implementasi sistem Amoeba, terutama di negeri Belanda, hak akses yang dimiliki
pengguna terbatas pada hak baca file, tulis/membuat file, dan hapus file.
Dengan hal ini, maka keamanan server dapat terjaga.
Pelayanan
terhadap direktori yang ada dibuat sangat ketat dalam hal keamanan. Bahkan
dibuat semacam kode acak yang akan menyandikan file tersebut sehingga tidak
mudah dibaca oleh siapapun. Kode penyandinya akan digunakan lagi oleh sistem
untuk mengembalikan file seperti semula kepada user. Kode ini hanya akan
diberikan kepada pemilik file tersebut. Jadi ketika user mengakses file/berkas
yang bersangkutan, maka kode penyandi akan dibuat oleh sistem, agar pemilik
file dapat membacanya.
Pelayanan
direktori ini juga bertanggung jawab dalam hal backup sistem. Hal ini akan
menyebabkan file selalu berada dalam keadaan yang aman, dan lebih kebal tehadap
gangguan yang terjadi di dalam sistem, karena pelayanan direktori ini menyimpan
cache dari file atau direktori yang berada pada sistem.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar