Sabtu, 26 Januari 2013

SISTEM OPERASI AMOEBA

AMOEBA (Vrije Universiteit) 
Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun. Sistem operasi terdistribusi Amoeba telah dikembangkan dan digunakan sejak 1981. Amoeba awalnya dirancang dan diimplementasikan di Vrije Universiteit di Amsterdam, Belanda oleh Prof. Andrew S. Tanenbaum dan dua murid  Ph.D. nya Sape Mullender dan Robbert van Renesse.


KONSEP DAN CARA KERJA
Pada awalnya Amoeba telah dikembangkan dengan beberapa ide. Yang petama adalah komputer menjadi lebih murah dengan akses lebih cepat secara pesat. Dalam satu dekade kita telah mengalami kemajuan dari awalnya beberapa orang menggunakan kompuer secara bersama-sama hingga setiap orang dapat memiliki komputer masing-masing,sebagaimana komputer yang berkembang dan terus menjadi semakin semakin murah hal ini memungkinkan bagi setiap orang untuk memiliki lebih dari kmputer untuk pemakaian individual. Hal ini sudah terjadi sampai batas tertentu.
Yang kedua berkaitan dengan luas penggunaan dan peningkatan performa dari jaringan komputer. Kebutuhan akan sebuah keseragaman dalam mekanisme komunikasi antar omputer yang keduanya berada dalam suatu jaringan lokal maupun dalam jaringan yang lebih luas sudah jelas untuk beberapa aplikasi.
Hal yang sebenarnya dibutuhkan adalah kemampuan untuk berhubungan dengan hardware yang didistribusikan secara fisik selama menggunakan logika perangkat lunak terpusat.Amoeba memungkinkan koneksi dari komputer dengan jumlah yang banyak, pada jaringan lokal dan jaringan yang lebih luas dengan cara koordinasi yang jelas mudah untuk digunakan dan dimengerti.
Ide mendasar dari Amoeba ini sendiri adalah untuk memberikan ilusi dari sebuah sistem timesharing tunggal yang powerfull, ketika faktanya adalah bahwa sistemnya diimplementasikan pada sebuah koleksi mesin, berpotensi didistribusikan ke beberapa negara. Tujuan desain utama adalah untuk membangun sebuah sistem terditribusi yang kecil, mudah digunakan, memiliki prosesor dalam jumlah yang banyak, memiliki derajat toleransi kesalahan, meiliki performa yang tinggi, termasuk kemungkinan untuk paralelismen dan yang terutama adalah agar dapay digunakan secara transparan kepada pengguna.
Yang dimaksudkan dengan trasparan dapat digambarkan dengan membandingkan dengan sistem operasi jaringan, dimana setiap mesin mempertahankan identitasnya sendiri. Dengan sebuah sisem operasi jaringan, masing-masing pengguna log ke dalam bagian mesin tertentu, yaitu bagian ‘home machine’ mereka. Ketika sebuah program dimulai, hal tersebut dieksekusi pada home machine, kecuali pengguna memberikan perintah eksplisit untuk mengeksekuis di tempat lain. Demikian pula dengan berkas-berkas lokal, kecuali sebuah remote sistem berkas secara explicit dipasang atau berkas-berkas telah disalin secara eksplisit.Singkatnya, para pengguna sadar bahwa terdapat beberapa komputer independen, dan harus berhubungan dengan hal tersebut secara eksplisit.
            Sebaliknya, dalam sebuah sisem terdisribusi yang tansparan, pengguna dapat secara efektif masuk ke sistem secara keseluruhan, dan bukan ke beberapa mesin tertentu. Saat sebuah program dijalankan, sistem yang akan memutuskan dimana yang paling baik untuk menjalankan program tersebut, bukan pengguna yang menentukan. Penggun bahkan tidak menyadari pilihan ini. Akhirnya, ada sebuah sistem penamaan objek secara keseluruhan. Berkas-berkas yang berada pada sebuah direktori tunggal dapat dilokasikan pada mesin yang berbeda bahakan mungkin negara yang berbeda. Tidak ada konsep transfer berkas, mengunggah atau mengunduh dari server, atau memasang remote sistem berkas.

ARSITEKTUR AMOEBA
Arsitektur Amoeba terdiri dari empat komponen seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.

Pertama adalah workstation, Workstation atau komputer personal mengeksekusi proses yang memerlukan interaksi dari user seperti text editor atau manager berbasis window. Server khusus memiliki fungsi untuk melakukan tugas yang spesifik. Server ini mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang khusus dari larikan disk.Saat iniSuns, IBM PC/AT clones dan X terminals dapat digunakan sebagai workstation.
Kedua adalah specialized servers, seperti server direktori, server file, server boot, dan berbagai server lain dengan fungsi khusus. Setiap server didedikasikan untuk melakukan fungsi yang spesifik. Dalam beberapa kasus, ada beberapa server yang menyediakan fungsi yang sama.
Ketiga adalah gateway, yang digunakan untuk menghubungkan sistem Amoeba di lokasi yang berbeda dan dari berbagai negara ke dalam sistem tunggal yang seragam. Gateway mengisolasi Amoeba dari keanehan pada protokol yang harus digunakan selama wide-area jaringan.
Keempat adalah pool processors, pool processors mengambil alih semua proses yang lain. Tiap unit biasanya terdiri dari processor, local memory dan network connection. Tiap processor mengerjakan satu buah proses sampai processor yang tidak digunakan habis. Untuk selanjutnya proses yang lain berada dalam antrian menunggu proses yang lain selesai.
Inilah keunggulan sistem operasi terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses yang mati, maka proses yang dialokasikan harus di restart, tetapi integritas sistem tidak akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan baik. Desain sistem ini memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor. Spesifikasi perangkat keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya adalah :
ª      􀂃File server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.
ª      􀂃 Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse
ª      􀂃 Pool processor: 4 MB RAM, 3.5” floppy drive

MANAJEMEN BERKAS
Dalam implementasi sistem Amoeba, terutama di negeri Belanda, hak akses yang dimiliki pengguna terbatas pada hak baca file, tulis/membuat file, dan hapus file. Dengan hal ini, maka keamanan server dapat terjaga.
Pelayanan terhadap direktori yang ada dibuat sangat ketat dalam hal keamanan. Bahkan dibuat semacam kode acak yang akan menyandikan file tersebut sehingga tidak mudah dibaca oleh siapapun. Kode penyandinya akan digunakan lagi oleh sistem untuk mengembalikan file seperti semula kepada user. Kode ini hanya akan diberikan kepada pemilik file tersebut. Jadi ketika user mengakses file/berkas yang bersangkutan, maka kode penyandi akan dibuat oleh sistem, agar pemilik file dapat membacanya.
Pelayanan direktori ini juga bertanggung jawab dalam hal backup sistem. Hal ini akan menyebabkan file selalu berada dalam keadaan yang aman, dan lebih kebal tehadap gangguan yang terjadi di dalam sistem, karena pelayanan direktori ini menyimpan cache dari file atau direktori yang berada pada sistem.


Referensi:


http://malupeng.wordpress.com/2010/03/25/amoeba-operating-system/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar